Fungsi
dalam microsoft Excel secara garis besar dikelompokkan berdasarkan beberapa
kategori tertentu, salah satunya kategori fungsi logika. Fungsi yang terdapat
dalam kategori ini digunakan untuk menghitung atau menganalisa data yang
digunakan untuk perbandingan dengan suatu kondisi atau kriteria tertentu hingga
fungsi-fungsi yang termasuk dalam kategori ini
biasa disebut Conditional Functions. Jumlah fungsi yang terdapat pada
kategori ini cukup banyak dimana hampir sebagian nama fungsinya memiliki
akhiran IF yang jika diartikan ke dalama bahasa Indonesia adalah
"Jika". Fungsi logika pada umumnya melibatkan penggunaan operator
pembanding.
Fungsi-fungsi
yang termasuk kategori fungsi logikal contohnya COUNTIF, SUMIF, AVERAGEIF dan lain-lain.
FUNGSI COUNTIF
Fungsi
isi pada dasarnya memiliki kegunaan yang sama dengan fungsi COUNT yaitu untuk menghitung banyak
data. Hanya saja pada fungsi COUNTIF,
data-data yang akan dihitung harus memenuhi kriteria tertentu. Untuk aturan
penulisannya adalah sebagai berikut;
=COUNTIF(Range;Kriteria)
Terlihat
bahwa dalam penulisan formulanya terdiri dari dua argumen dimana setiap argumen
dipisahkan dengan tanda ";"
atau ",". Agar memudahkan para pembaca dalam memahami
penggunaan fungsi COUNTIF, penulis
akan memberikan contoh kasus penggunaan fungsi COUNTIF.
Seorang
Kepala Sekolah ingin mengevaluasi tingkat kelulusan siswa pada UN tahun ini,
dimana data yang dibutuhkan salah satunya jumlah siswa yang lulus dan yang
tidak. Data tersebut dilampirkan pada Tabel dibawah ini,
Berdasarkan
tabel diatas kondisi yang diperlukan adalah LULUS dan TIDAK dimana
kedua kondisi tersebut merupakan data yang bertipe teks/string. Oleh karena itu aturan penulisan pada kedua kondisi
tersebut harus disertai tanda kutip ("
"). Sedangkan Range yang akan dihitung yaitu sel F2 hingga F8. Sehingga formulanya menjadi;
F9=COUNTIF(F2:F8;"Lulus")
F10 =COUNTIF(F2:F8;"Tidak")
Setelah
mengetahui cara penulisan fungsi formula yang benar maka hasilnya akan tampak
pada Tabel berikut,
FUNGSI SUMIF
Selain
COUNTIF, fungsi logika yang umumnya
sering digunakan adalah fungsi SUMIF.
Sesuai dengan fungsi dasarnya yaitu menjumlahkan data sama seperti fungsi SUM. Hanya saja data yang akan
dijumlahkan harus memenuhi kriteria tertentu.
Aturan
penulisan pada Fungsi SUMIF adalah
=SUMIF(Range Kondisi;Kriteria; Data range
yang akan dijumlahkan)
Agar
lebih jelasnya perhatikan Tabel yang memuat jumlah produksi yang rusak dan
bagus pada item beberapa boneka yang dibuat
Pada
contoh ini, kata "Baik"
dan “Rusak" merupakan sebuah
kondisi yang berada pada range B2 hingga
B5. Sementara data yang akan dijumlahkan berada pada range C2 hingga C5. Dengan demikian, seusai dengan aturan penulisan
SUMIF, maka formula untuk menghitung
Total Produksi Boneka Dalam Kondisi Baik adalah
B8=SUMIF(B2:B5;"Baik";C2:C5)
sedandkan
Total Produksi Boneka Dalam Keadaan Rusak adalah
B9=SUMIF(B2:B5;"Rusak";C2:C5)
Dan
hasilnya dapat dilihat pada Tabel berikut,
FUNGSI AVERAGEIF
Fungsi
excel yang digunakan untuk menghitung rata-rata nilai adalah fungsi AVERAGE. Kekurangan funsi ini adalah
menghitung rata-rata seluruh nilai yang diberikan namun apabila digunakan untuk
menghitung rata-rata dengan syarat kondisi atau kriteria tertentu harus
digabungkan dengan fungsi IF sehingga formulanya akan semakin panjang.Untuk
menyederhana formula tersebut excel menyediakan fungsi AVERAGEIF.
Fungsi
AVERAGEIF digunakan untuk menghitung
rata-rata nilai dengan data yang dimiliki harus memenuhi kondisi atau kriteria
tertentu.
Formula
yang digunakan untuk fungsi AVERAGEIF adalah sebagai berikut;
=AVERAGEIF(range; kriteria; [average_range]
Keterangan;
- Range : Merupakan range data yang akan dicocokan dengan kriteria. Dapat berupa sel, range, sekumpulan angka, name range, array maupun referensi sel.
- Criteria: Merupakan kondisi/syarat/kriteria yang menentukan data pada argument range memenuhi kriteria atau tidak. Dapat berupa angka, logika, teks maupun referensi sel.
- Average_range: Argumen ini bersifat optional (dapat diisi atau tidak), yakni range data yang dihitung rata-ratanya, jika dikosongkan maka data yang akan dirata-ratakan adalah argument range.
Berikut
ini contoh penggunaan formula fungsi AVERAGEIF pada office excel
Keterangan:
Range
= Sel F2 hingga F8
Criteria
= “Lulus” karena kriteria yang digunakan dalam bentuk teks maka disertakan
tanda kutip (“ “)
Average_range
= Sel C2 hingga C8
Rata-rata
Nilai disimpan pada Sel F9
FUNGSI AVERAGEIFS
Jika
Kriteria yang ingin digunakan sebanyak lebih dari satu kondisi atau kriteria maka fungsi yang digunakan
adalah AVERAGEIFS. Dimana fungsi ini
digunakan untuk menghitung nilai rata-rata sekumpulan data atau nilai yang
memenuhi syarat atau kondisi tertentu. Aturan penulisan fungsi ini adalah
=AVERAGEIFS(Average Range; Criteriarange1; Criteria1;
[Criteria Range 2; Criteria 2];….)
Keterangan:
- Average Range: Merupakan sekumpulan data yang akan dihitung nilai rata-ratanya. Argumen ini berupa angka,sel, range, name range, array atau referensi range data.
- Criteria Range 1: Merupakan range data yang akan dicocokan dengan kriteria pertama.
- Criteria Range2, Criteria 1: Argumen yang berisi pasangan antara sekumpulan data dan syarat selanjutnya. Argumen ini bersifat optional dapat diisi atau dikosongkan. Maksimal 127 kriteria.
Berikut
ini contoh penggunaan formula fungsi AVERAGEIFS pada office excel
Keterangan:
Average Range : Range sel C2 hingga C8
Criteria Range 1: Range Sel D2 hingga D8
Criteria 1 : Kriteria yang digunakan untuk membandingkan
dengan nilai pada Criteria Range 1
Criteria Range 2: Range Sel E2 hingg E8
Criteria 2: Kriteria yang digunakan untuk membandingkan
dengan nilai pada Criteria Range 2
Terima kasih telah berkunjung ke https://www.agungpanduan.com
Share This :
0 Comments