Peer dan Channel
Meskipun pada bagian ini difokuskan pembahasannya
lebih besar pada peer dan bukan tentang channel, namun ada baiknya kita
menyisihkan waktu untuk memahami bagaimana peer-peer berinteraksi satu sama
lainnya atau dengan aplikasi melalui channel. Channel ini menyediakan mekanisme
suatu set komponen dalam jaringan blockchain dapat berkomunikasi dan
bertransaksi secara private.
Komponen-komponen seperti peer node, node orderer
dan aplikasi bergabung dalam channel. Komponen-komponen tersebut setuju untuk
berkolaborasi untuk Bersama-sama berbagi dan mengelola salinan identic dari
ledger yang terkait dengan channel. Secara konseptual, Anda dapat menganggap
channel berupa sebuah grup. Seseorang mungkin memiliki beberapa grup
pertemanan, dengan masing-masing grup memliki kegiatan yang berbeda. Jadi
setiap grup memiliki entitasnya sendiri namun dengan menggunakan aturan (rules)
yang sejenis.
Channel memungkinkan sekelompok peer dan aplikasi
tertentu untuk saling berkomunikasi dalam jaringan blockchain. Dalam contoh
ini, aplikasi A dapat berkomunikasi langsung dengan peer P1 dan P2 menggunakan
channel CH. Anda dapat menganggap channel sebagai jalur untuk komunikasi antara
aplikasi tertentu dan peer.
Agung Panduan melihat channel tidak menggunakan
cara yang sama seperti peer-peer lakukan. Namun channel lebih dianggap sebagai
struktur logis yang dibentuk oleh kumpulan peer-peer fisik.
Peer dan Organizations
Setelah sebelumnya anda membaca dan memahami pada
artikel sebelumnya tentang peer-peer dan hubungannya dengan ledger, chaincode
dan channel. Anda dapat melihat dan memahami bagaimana banyak organizations
berkumpul untuk membentuk jaringan blockchain.
Jaringan blockchain dikelola oleh sekumpulan
organisasi dan bukan satu organisasi. Peer adalah sebagai pusat untuk bagaimana
jaringan terdistribusi yang dibangun dan merupakan titik koneksi jaringan pada
organisasi.
Peer dalam jaringan blockchain dengan banyak
organisasi. Jaringan blockchain dibentuk dari peer-peer yang dimiliki yang
berasal dari berbagai organisasi. Dalam contoh ini, kita akan menunjukkan empat
organisasi berkontribusi mengumpulkan 8 peer untuk membentuk jaringan. Channel
CH menghubungkan 5 peer ini dalam jaringan N – P1, P3, P5, P7, dan P8.
Peer-peer lain yang dimiliki oleh setiap organisasi ini berlum bergabung dengan
channel tersebut tetapu biasanya bergabung dengan setidaknya satu channel
lainnya. Aplikasi yang telah dikembangkan oleh organisasi tertentu akan
terhubung ke anggota peer-peer yang ada pada organisasi mereka sendiri serta
peer-peer dari organisasi yang berbeda.
Sangat penting bagi kita untuk memahami apa yang
terjadi dalam pembentukan jaringan blockchain. Jaringan dibentuk dan dikelola
oleh banyak organisasi yang berkontribusi menghasilkan resources untuk
jaringan. Peer adalah resources yang kita bahas dalam topik ini, tetapi resources
yang disediakan organisasi lebih dari sekedar peer.
Ada prinsip yang berlaku disini yaitu jaringan
tidak akan ada tanpa organisasi yang menyumbangkan resourcesnya masing-masing
ke jaringan kolektif. Selain itu, jaringan akan tumbuh dan menyusut berdasarkan
resources yang disediakan oleh organisasi.
Anda dapat melihat bahwa selain ordering service
tidak ada resources terpusat. Dalam contoh di atas, jaringan N tidak akan ada
jika organisasi tidak menyediakan peer-peer mereka untuk dilibatkan dalam
sebuah jaringan. Selain itu, jaringan tidak tergantung pada satu organisasi
saja maksudnya jika organisasi lain bergabung dan organisasi yang sudah ada
sebelumnya pergi maka jaringan tetap berjalan asalkan masih terdapat
organisasi-organisasi lainnya. Ini adalah inti dari jaringan yang
terdesentralisasi.
Aplikasi dalam organisasi yang berbeda di atas
mungkin tidak sama. Itu karena sepenuhnya tergantung pada bagaimana aplikasi
memproses Salinan ledger pada peer yang ada pada masing-masing organisasi. Ini
berarti logika aplikasi akan dapat bervariasi walaupun peer pada masing-masing
organisasi meng-host data pada ledger yang sama persis.
Aplikasi dapat terhubung
dengan peer yang ada pada organisasi tertentu atau dengan peer yang ada
organisasi lainnya. Itu tergantung pada sifat interaksi ledger yang dibutuhkan.
Untuk interaksi query ledger, aplikasi biasanya terhubung dengan peer yang
masih satu organisasi. Untuk interaksi update pada ledger, kita akan lihat
mengapa aplikasi perlu terhubung ke peer-peer yang mewakili setiap organisasi
yang diperlukan untuk mendukung update ledger.
Share This :
0 Comments